Paguyuban Tionghoa Semarang Bantu APD 14 Rumah Sakit Di Kota semarang
![]() |
Christian Heru Cahyo Sapu: Ketua Harian Porinti Semang Yoga Pangemanan menyerahkan bantuan APD kepada perwakilan RSU Karyadi, Semarang |
Semarang, – Paguyuban Tionghoa Semarang, Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang dan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Tengah menggelontorkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada 14 rumah sakit di Kota Semarang.
Bantuan ini diserahkan kepada rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien Covid -19 ini dilaksanakan di Yayasan Mitra Setia, Jalan Ki Mangunsarkoro 2A, Kapuran, Semarang, Sabtu (25/4).
Ketua harian Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Kota Semarang, Yoga Pangemanan didampingi Sekum Porinti Hasan Arifin, Harjanto Halim dan sejumlah anggota lainnya, mengatakan, bantuan ini yang diserahkan ini total berupa 10 ribu masker N95 dan 100 ribu masker standar medis serta hand sanitizer sebagai bentuk keprihatinan Paguyuban Tionghoa Semarang, para pengusaha yang tergabung dalam organisasi Porinti dan Perpit atas kelangkaan alat pelindung diri standar medis di beberapa rumah sakit. “Ini merupakan bentuk kepedulian dan partisipasi dari organisasi kami untuk memberi dukungan kepada pemerintah dan masyarakat yang terdampak wabah Covid-19. Bantuan merupakan bentuk solidaritas dan saling tolong menolong,” ujar Yoga , di sela-sela pemberian bantuan.
Apalagi tenaga medis, lanjut Yoga, sebagai garda depan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini sangat membutuhkan alat pelindung diri untuk mencegah penularan virus saat menangani pasien. “Untuk itulah, kami menggalang donasi dari para pengusaha anggota organisasi untuk membantu rumah sakit dalam penyediaan alat pelindung diri (APD) yang diperuntukkan untuk tenaga medis yang langsung menangani pasien Covid-19, ,” terangnya.
Menurut Yoga Pangemanan, semestinya masyarakat yang jadi garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19, tetapi persoalannya mereka masih banyak yang belum sadar. Sebaiknya masyarakat harus mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah untuk tinggal bertahan di rumah, memakai masker jika keluar rumah, menjaga jarak fisik, dan menjaga kebersihan diri. “Bisa jadi karena persoalaan desakan ekonomi atau faktor keterpaksaan, sehingga mereka tidak bisa mematuhi anjuran pemerintah. Kemudian petugas medislah yang jadi benteng terakhir akhirnya jadi garda terdepan dalam penanganan pasien wabah Covid-19 ini,” ujarnya.
Bantuan kali ini, imbuh, Yoga, didistribusikan langsung ke 14 rumah sakit di Kota, Semarang, yaitu; RSUP Dr Kariadi, RS KRMT Wongsonegoro, RS Telogorejo, RS Tugurejo, RS Elisabeth, RS William Booth, RS Sultan Agung, RS Pantiwiloso Citarum, RS Pantiwiloso Cipto, RS Permata Medika, RS Bhayangkara, RS Tentara ,RS Colombia Asia, dan RS Roemani. "Pendistribusiannya berdasarkan kebutuhan masing-masing rumah sakit, yang selama ini menjadi rujukan dalam penanganan pasien covid-19," pungkasnya.
Yoga menambahkan, bahwa bantuan akan terus berlanjut sambil kita lihat perkembangan wabah ini. Semoga segera ditemukan vaksinnya atau wabah ini akan segera berhenti. “Sebelumnya komunitas kami juga sudah ,” imbuh Yoga. untuk Pemkot Semarang seperti 1000 APD , Masker, Handsanitizer dan sembako berupa beras 2,5 ton ke Baznas,” imbuh Yoga.
Harjanto Halim, salah satu pengurus Perpit, Jawa Tengah menambahkan bantuan APD standar medis ini merupakan bentuk dukungan pihaknya untuk para tenaga medis yang sedang berjuang menangani wabah Covid-19.“Harapan kami wabah ini bisa segera teratasi dan berakhir. Sehingga kondisi sosial ekonomi masyarakat bisa pulih kembali,” imbuhnya.
![]() |
Christian Heru Cahyo Sapu: Direktur RS Columbia Asia dr.Siska Sindhuatmadja Asia menerima bantuan APD dari pengurus Perpit Jateng |
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Columbia Asia, Semarang, dr. Siska Sindhuatmadja, mengatakan, sangat mengapresiasi atas kepedulian dan bantuan APD dari Paguyuban Tionghoa Semarang, Porinti Semarang dan Perpit Jateng. “Ini merupakan bentuk dukungan nyata kepada tenanga medis yang berada di garda depan dalam menangani pasien Covid-19. Apalagi untuk masker N95 yang sangat dibutuhkan, yang sering sulit untuk didapatkan. Sekali lagi kami sangat berterima kasih,” ujar dr.Siska didampingi PR RS Columbia Asia Tiodora Ultaria, usai menerima bantuan.
Hal senada juga diungkapkan, Humas RS Roemani Deni Asnia, bantuan yang diberikan Paguyuban Tionghoa Semarang, Porinti dan Perpit ini, sangat berarti. “Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan APD ini. Apalagi masker N95, yang selain langka dan sulit mendapatkannya, juga harganya cukup mahal di pasaran,” ujar Deni. (Christian Saputro)
Tidak ada komentar